Pencernaan makanan merupakan proses penyederhanaan makanan yang melalui proses fisik dan kimiawi dengan hasil akhir berupa material sederhana yang memudahkan penyerapan untuk dimanfaatkan dalam tubuh. Distribusi makanan dalam keadaan sederhana ini ditransportasikan dengan adanya bantuan sistem peredaran darah. Montgomery, et al (1993) mendefinisikan pencernaan sebagai proses untuk memecahkan bahan makanan menjadi komponen lebih sederhana, dalam proses ini mengikutsertakan katalisator biologik yang disebut enzim.
Awal pencernaan makanan secara fisik bermula dibagian rongga mulut. Makanan yang masih berbentuk kompleks ini dipotong-potong menjadi serpihan kecil makanan untuk memudahkan proses pencernaan selanjutnya. Pada segmen lambung terjadi kontraksi yang mengakibatkan terjadinya pencernaan fisik lanjutan. Pencernaan pada segmen ini berlangsung efektif oleh karena adanya proses pencernaan kimiawi yang dihasilkan dari kelenjar lambung, cairan pencernaan yang disekresi ini menandakan dimulainya pencernaan secara kimiawi. Proses pencernaan kemudian berlanjut ke segmen usus yang tidak jauh berbeda dengan proses pada segmen lambung, pada segmen ini juga terjadi secara fisik melalui kontraksi otot dan secara kimiawi dengan adanya sekresi cairan pencernaan. Namun proses pencernaan lanjutan ini berlangsung lebih sempurna, dan cairan pencernaan yang dihasilkan berasal dari dinding usus, hati dan pankreas.
Hasil akhir dari proses fisik dan kimiawi ini menghasilkan komponen sederhana yang mudah diserap oleh dinding usus. Montgomery, et al (1993) menambahkan bahwa hasil pencernaan ini kemudian masuk ke dalam pembuluh darah melalui absorbsi selektif.
Sementara komponen makanan yang tidak tercerna disalurkan menjadi buangan dalam bentuk feses.