TRIBUN-TIMUR.COM - Anda suka makan kepiting, tapi terkendala karena kulit atau cangkangnya keras. Kini, Anda dapat memakan kepiting tanpa terkendala karena cangkangnya yang keras. Melalui hasil penelitian Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas Prof Dr Yushinta Fujaya dkk, kepting itu dapat dimakan dengan mudah karena cangkangnya yang lunak. Bahkan cangkang tersebut bisa dimakan bersamaan dengan daging kepiting yang lezat.
Kepiting cangkang lunak hasil karya Unhas tersebut dipamerkan dalam Pamarena Pembangunan Sulsel 2010 yang digelar di CCC, Jl Metro Tanjung Bunga, Makassar, akhir pekan lalu.
Pada hari terakhir pameran tersebut, tim panitia pameran dari Unhas menghadirkan kepiting cangkang lunak beserta ekstrak bayam yang diberi nama Vitomolt yang berfungsi sebagai molting stimulant, atau pelunak cangkang/kulit kepiting. Vitomolt yang merupakan hasil penelitian Prof Dr Yusintha Fujaya MSi dkk.
Kepiting cangkang lunak tersebut diperoleh di stan Unhas secara gratis. ''Karena ini masih dalam tahap sosialisasi dan promo, maka kami memberikan secara cuma-cuma kepada pelaku budi daya kepiting,'' ujar Akbar Marzuki Tahya pelaksana teknis peneliti kepiting cangkang lunak.
Vitomolt ini dikemas dalam botol kecil. Cara penggunanannya, setiap botol vitomolot dapat dicampur dengan air 10mL (mili liter).Selanjutnya campuran cairan tersebut disuntikkan ke pangkal kaki kelima kepiting yang akan dilunakan. Meski kapsitasnya kecil, namun satu botol vitomolot dapat digunakan untuk 100 ekor kepting berbobot sekitar 90 gram/ekor.
Menurut Akbar, meski belum diproduksi secara massal, namun peminat ekstrak bayam ini sudah banyak, termasuk dari Medan dan Malaysia. (*)
sumber: Tribun Timur.com, Rabu, 8 September 2010 | 15:45 WITA