Rabu, 15 Mei 2013

HABITAT DAN PENYEBARAN Portunus pelagicus



Akbar Marzuki Tahya

P. pelagicus atau yang dikenal dengan nama rajungan memiliki habitat yang agak sedikit berbeda dengan Scylla sp., (kepiting bakau). Jenis kepiting perenang ini banyak dijumpai pada perairan dengan salinitas yang lebih tinggi dibandingkan Scylla sp. meskipun pada beberapa tempat juga dapat beradaptasi untuk hidup pada daerah muara dengan adanya percampuran air tawar dan air laut. P. pelagicus sering pula beruaya mencari makan hingga kedalaman rendah sekitar 1 m dan ditemukan pula pada habitat yang lebih dalam lagi sekitar 56 m. Kepiting perenang ini memiliki kebiasaan untuk membenamkan diri (burrowing) pada dasar pasir atau lumpur dan tetap siaga untuk menangkap mangsa.
Informasi yang disampaikan Moosa (1980) spesies ini dapat hidup pada berbagai habitat seperti pantai bersubstrat pasir, pasir berlumpur, pasir putih berlumpur dengan rumput laut di selat-selat, dipulau berkarang, dan dapat pula ditemukan di daerah bakau, di dasar tambak yang berdampingan dengan air laut. Galil (2006) memasukan ke dalam golongan spesies eurihaline karena kebutuhan hidupnya pada salinitas yang berkisar antara 30-40 ppt, dengan toleransi temperatur 15-25°C. Sementara Juliana (2003) memperoleh kelangsungan hidup dan laju pertumbuhan zoea-megalopa yang baik pada suhu 28-30°C dan salinitas 29-31 ppt.  
Distribusi spesies ini tersebar di kepulauan pasifik, pesisir negara-negara Indo Pasifik Barat, Samudera Hindia, Asia Tenggara (Indonesia, Singapura, Filipina, Jepang, Korea, Cina), daerah Turki, Libanon, Sisliia, Syria, Siprus dan perairan Sekitar Australia.
Di Indonesia sendiri menjadi habitat yang nyaman bagi spesies ini, sehingga tidak mengherankan apabila kepiting perenang ini dapat dengan mudah dijumpai di daerah pesisir di negara kepulauan ini. Distribusi spesies komersil ini dapat diketahui dari nelayan yang sering melakukan penangkapan atau secara tidak sengaja terperangkap ke dalam jaring. Beberapa daerah potensial seperti Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumba, Laut Jawa, Lampung, Medan, Kalimantan Barat dan Kepulauan di Maluku dan Papua telah mengenal dengan baik spesies ini.