oleh Akbar Marzuki Tahya
Siklus krebs merupakan suatu siklus yang di dalamnya berproses untuk kegiatan transformasi beraneka bahan. Siklus Krebs pertama-tama dikemukakan oleh Sir Hans Krebs. Siklus yang biasa dikenal juga dengan siklus asam karboksilat ini menghasilkan sebagian besar karbondioksida yang dibuat dalam jaringan. Siklus ini menjadi pusat kegiatan metabolisme tubuh, semua molekul yang beraneka masuk ke dalam siklus ini dan diproses.
Siklus Krebs terjadi pada mitokondria yang mengakibatkan katabolisme asetil KoA, dengan membebaskan sejumlah ekuivalen hidrogen yang pada oksidasi menyebabkan pelepasan dan penangkapan sebagaian besar energi yang tersedia dari bahan bakar jaringan, dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Residu asetil ini berada dalam bentuk asetil-KoA (CH3-CO~KoA, asetat aktif), suatu ester koenzim A. Ko-A mengandung vitamin asam pantotenat.
Siklus Krebs merupakan tahap akhir dari metabolisme glukosa. Konversi yang terjadi pada Siklus Krebs berlangsung secara aerobik di dalam mitokondria dengan bantuan 8 jenis enzim. Inti dari proses yang terjadi pada siklus ini adalah untuk mengubah 2 atom karbon yang terikat didalam molekul Acetyl-CoA menjadi 2 molekul karbondioksida (CO₂), membebaskan koenzim A serta memindahkan energi yang dihasilkan pada siklus ini ke dalam senyawa NADH, FADH₂ dan GTP. Selain menghasilkan CO₂ dan GTP, dari persamaan reaksi dapat terlihat bahwa satu putaran Siklus Krebs juga akan menghasilkan molekul NADH & molekul FADH₂. Untuk melanjutkan proses metabolisme energi, kedua molekul ini kemudian akan diproses kembali secara aerobik di dalam membran sel mitokondria melalui proses Rantai Transpor Elektron untuk menghasilkan produk akhir berupa ATP dan air (H₂O) (Irawan 2007).
Glukoneogenesis adalah proses pembentukan glukosa dari senyawa-senyawa non karbohidrat, bisa dari lipid ataupun protein. Sumber karbon untuk glukoneogenesis adalah sejumlah senyawa prekursor glukogenik yang terutama berasal dari asam amino. Montgomery, et al (1993) Glukoneogenesis menghasilkan glukosa sewaktu kadar glukosa darah dalam keadaan rendah, dan berlangsung terutama dalam hati dan ginjal, proses ini tidak berlangsung dalam jumlah fisiologik dalam otot yang tidak mempunyai glukosa 6-fosfatase dan tidak dapat menopang kadar gula darah yang diperlukan.
Ditambahkan Montgomery, et al (1993) ketika sediaan glukosa tidak mencukupi oleh beberapa sebab misalnya, kurang makan, diet tinggi lemak, atau ketidak seimbangan hormon, glukosa akan disediakan melalui metabolisme asam amino dari katabolisme protein yang juga dirangsang oleh kortisol, sebagian besar energi untuk glukoneogenesis mungkin berasal dari oksidasi asam lemak, yang diproduksi dari trigliserida yang mengalami lipolisis, yang juga ditingkatkan oleh kortisol.