oleh Akbar Marzuki Tahya
Metabolisme merupakan proses fisiologi yang mengakibatkan makhluk hidup dapat mempertahankan diri untuk tetap menjalani aktivitas biologis. Proses ini melibatkan dua proses penting yakni anabolisme dan katabolisme. Proses yang terjadi pada organisme dan sel ini merupakan proses biokimiawi dengan adanya modifikasi senyawa kimia. Dalam proses anabolisme terjadi sintesis senyawa sederhana menjadi lebih kompleks dan membutuhkan energi, sementara pada katabolisme molekul organik kompleks akan diurai menjadi senyawa yang lebih sederhana dan proses ini melepaskan energi. Dua proses yang berlawanan ini tidak dapat dipisahkan, karena dalam proses anabolisme menghasilkan senyawa kompleks yang dapat menjadi senyawa bahan baku untuk dimulainya proses katabolisme. Proses ini mengikuti jalur metabolisme dengan adanya tahapan-tahapan yang melibatkan kerja enzim.
Menyangkut fungsi dan tahap, Sindumarta dan Natalia (1999) menjelaskan bahwa metabolisme berjalan untuk memperoleh energi kimia dari molekul-molekul besar ataupun dari energi surya, mengubah nutrien eksogen ke dalam building block atau prekursor komponen-komponen makromolekul, dan mempersatukan building block menjadi protein, asam nukleat, lipid dan komponen sel lainnya. Dalam perjalanannya, metabolisme melewati tiga tahap, yakni: Tahap I katabolisme, Molekul nutrien besar didegradasi menjadi building block. Polisakarida didegradasi menjadi heksosa. Lipid didegradasi menjadi asam lipid, gliserol dan komponen-komponen lainnya, sedangkan protein diuraikan menjadi asam amino. Tahap II katabolisme, produk-produk berbeda dari tahap I dikumpulkan dan diubah menjadi intermediet-intermediet sederhana dan berjumlah lebih sedikit. Heksosa/pentosa dan gliserol didegradasi melalui intermediet melalui intermediet asam piruvat (3C) menjadi asetil –CoA (2C). asam amino dan asam lipid dipecah menjadi asetil CoA dan beberapa produk lainnya. Akhirnya gugus asetil dari asetil CoA dan produk-produk lain pada tahap II ini disalurkan ke tahap III. Tahap III katabolisme, merupakan tahap akhir katabolisme. Produk yang dihasilkan pada tahap II dioksidasi menjadi air dan karbondioksida. Tahap III dan tahap II anabolisme, molekul-molekul prekursor diregenerasi di tahap III, lalu diubah di tahap II. Contoh biosintesis protein dimulai dari pembentukan asam α-keto yang merupakan prekursor asam amino α yang pada tahap I anabolisme diubah menjadi rantai polipeptida.