Sabtu, 24 Desember 2011

Laju Pengosongan Lambung, Persentase Molting & Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla sp.)


SUNARTI. Laju Pengosongan Lambung, Persentase Molting dan Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla sp.) pada Berbagai Persentase Pemberian Pakan Buatan Bervitomolt. Dibimbing oleh SITI ASLAMYAH dan YUSHINTA FUJAYA.

Kepiting cangkang lunak merupakan salah satu produk perikanan yang populer dan memiliki tingkat permintaan tinggi. Pakan rucah merupakan pakan yang selama ini dipakai oleh para petani namun keberadaannya bergantung pada hasil tangkapan nelayan menjadikan ikan rucah melimpah pada waktu-waktu tertentu saja dan cepat membusuk sehingga penanganannya sulit. Untuk mengatasi masalah tersebut, solusi yang tepat adalah penggunaan pakan buatan khusus kepiting tepat dosis. Tujuan penelitian ini menentukan persentase pemberian pakan terhadap : (1) laju pengosongan lambung; (2) persentase molting; dan (3) pertumbuhan. Penelitian dilaksanakan di Crabs Research Station, Bawanamarana Kabupaten Maros, pada bulan Juni sampai Agustus 2011. Hewan uji yang digunakan adalah kepiting bakau jenis Scylla sp., bobot 91-100 g, sebanyak 90 ekor. Pakan buatan yang digunakan merupakan hasil formulasi khusus dalam bentuk pelet dan diperkaya dengan Vitomolt. Vitomolt adalah ekstrak tumbuhan yang mengandung hormon ekdisteroid dan berfungsi sebagai hormon pengatur terjadinya molting. Rancangan percobaan didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan persentase pemberian pakan yang dicobakan adalah: 2%, 4% dan 6%/bobot badan kepiting. Data hasil penelitian dianalisis dengan analisis ragam dan diuji menggunakan uji lanjut W-Tuckey. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa persentase pemberian pakan bervitomolt 4% merupakan dosis terbaik yang mampu menstimulasi molting hingga 66,67%, dengan pertambahan berat badan dan lebar karapas relatif masing-masing 40,15 g dan 10,16 mm. Mortalitas pada semua perlakuan tidak berbeda nyata. Kondisi kualitas air terutama salinitas selama penelitian berlangsung diduga kurang optimal bagi pertumbuhan kepiting sehingga energi banyak terpakai untuk melakukan adaptasi sebelum digunakan untuk molting sehingga jumlah kepiting yang molting kurang. Dari hasil penelitian ini, disarankan menggunakan persentase pemberian pakan sebanyak 4%.

Kata kunci: kepiting bakau, pakan, molting, vitomolt, persentase pemberian.

Jika menjadikan pustaka:

Sunarti. 2011.
Laju Pengosongan Lambung, Persentase Molting dan Pertumbuhan Kepiting Bakau (Scylla sp.) pada Berbagai Persentase Pemberian Pakan Buatan Bervitomolt. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.