Oleh: Akbar Marzuki Tahya, SPi.
(Alumni Universitas Hasanuddin Makassar dan Peneliti Muda Perikanan Independen)
Orientasi di era kekinian yang mulai memprioritaskan pembangunan di sektor kelautan memberi indikasi penting akan berawalnya pembangunan pola pikir manusia maritim yang mencintai laut sehingga negara kepulauan ini tidak tertinggal jauh oleh negara tetangga yang hidup dari sumberdaya alam laut yang terbatas namun optimal pendayagunaannya. Negara kita Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan yang dihubungkan oleh laut dan kebetulan memiliki posisi yang strategis di antara benua Asia dan Australia. Salah satu bentuk kesyukuran kita adalah dengan membangun sektor tersebut dan jangan sampai meninggalkannya atau menyepelekan dengan membangun sektor lain yang bisa menghidupi tetapi tidak berkelanjutan.
Semakin sadarnya masyarakat akan arti penting makanan sehat dan bergizi menjadikan laut sebagai lumbung pangan khususnya komoditi perikanan menjadi pilihan untuk memenuhi kebutuhan akan protein hewani. Salah satu anugerah Allah SWT ini tidak dapat dipungkiri untuk dikembangkan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat manusia. Selain itu begitu melimpahnya sumberdaya alam kelautan tersebut sangat memungkinkan untuk dijadikan sandaran memajukan ekonomi masyarakat republik ini, dan menjadikan perekonomian mandiri tanpa bergantung pada negara lain dan paham kapitalisnya.
Berbicara mengenai potensi kelautan dan perikanan secara global Indonesia mungkin telah banyak ditulis oleh para mahasiswa lewat jurnal ilmiah mereka dan para pemerhati lainnya, namun untuk kabupaten yang baru lahir ini belum sepenuhnya terungkap dan terinventarisir. Peranan generasi muda kita seyogyanya muncul untuk berinisyatif membangunkan macan tidur negeri ini dan menggalang dukungan dari instansi pemerintah, lembaga swadaya/NGO dan lembaga independen untuk bersama-sama bekerja di sektor kelautan dan perikanan ini, sehingga lahirlah kabupaten yang baru dan akan merubah pola pikir masyarakat provinsi NTT maupun provinsi lain akan stigma nasib tidak tentu yang biasa dilekatkan pada provinsi ini.
Wilayah pesisir Manggarai Barat dan pulau-pulau yang dimilikinya mempunyai arti penting pengembangan sektor kelautan dan perikanan. Jangan tinggal diam dan berpangku tangan menunggu orang asing meraup sumberdaya yang kita miliki sehingga kita menjadi para kuli dan penonton di negeri sendiri serta meperoleh sisa sumberdaya. Penulis juga sangat optimis bahwa kita akan maju disektor kelautan dan perikanan asalkan dikelola secara profesional dan bertanggung jawab. Komoditas yang ada semisal kerang mutiara, kerapu, rumput laut, kepiting dan sebagainya bisa dijadikan komoditas budidaya perairan di kabupaten ini. Selain itu kebutuhan pihak restauran dan para pengusaha perhotelan dalam memenuhi permintaan para tamu semakin meningkat menjadi salah satu prospek kemajuan di bidang perikanan khususnya perikanan budidaya yang memproduksi secara kontinyu.