Bukan menjadi hal yang baru ketika kita bangga dengan kekayaan sumberdaya laut yang dimiliki bangsa kita. Kebanggaan itu telah lama kita dengar, baca, dan menyaksikan di depan mata, namun sungguh sangat ironis ketika kita menjumpai kantung-kantung kemiskinan justeru berada pada daerah pesisir. Daerah ini seharusnya sangat dinamis dengan daerah pelabuhannya, punya kekuatan yang maha luas dengan potensi lautnya, punya pertahanan kepulauan yang begitu kuat, budaya yang begitu maju dan punya pemuda yang gagah perkasa sebagai pelaut.
Kemiskinan masih menjadi potret dari kehidupan masyarakat pesisir di Negara ini, yang memiliki panjang garis pantai 81.000 km. Beberapa faktor yang memiliki peluang untuk terjadinya kemiskinan di daerah pesisir, di antaranya: akses masyarakat yang masih terbatas terhadap teknologi perikanan, masih bergantung pada kegiatan penangkapan yang monoton, kegiatan budidaya masih menjadi alternatif terakhir, pemahaman lingkungan masih sangat minim, dan diversifikasi hasil olahan yang masih sangat kurang.
Dewasa ini, kemajuan bidang pendidikan tidak dapat dipungkiri lagi. Modernisasi teknologi penangkapan ikan, budidaya, pengolahan produk dan teknologi eksplorasi bidang kelautan menjadi sangat maju. Ketertinggalan dalam penggunaan teknologi dalam pemanfaatan sumberdaya berdampak pada ketidak mampuan bersaing secara global.
Teknologi merupakan produk dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh manusia. Ciptaan manusia ini semakin sarat akan inovasi yang mengubah suatu bentuk biasa menjadi luar biasa dengan nilai guna yang semakin meningkat. Sumberdaya alam yang kita miliki tidak akan berarti apa-apa, apabila tidak dikelola oleh sumberdaya manusia yang tepat.
Orientasi pembangunan untuk menjagokan bidang kelautan dan potensi perikanan telah banyak dibahas dalam berbagai forum seminar, diskusi ataupun kuliah. Terlepas dari evaluasi keberhasilan forum tersebut, Sekolah Tinggi Teknologi Kelautan (STITEK) Balik Diwa mencanangkan suatu ide cerdas untuk membangun industri perikanan terpadu. Industri ini sekaligus menjadi laboratorium dan bengkel kerja mahasiswa. Ide cemerlang ini menjadi nilai tambah yang seharusnya dimiliki oleh perguruan tinggi di Indonesia dalam rangka mempersiapkan sumberdaya manusia yang menguasai bidang yang dipelajarinya. STITEK Balik Diwa merupakan sekolah tinggi terkemuka yang memfokuskan diri untuk menghasilkan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang menguasai teknologi dan mampu mengembangkan semangat wirausaha.
Dengan adanya keterlibatan mahasiswa secara langsung pada laboratorium dan industri akan melatih kepekaan terhadap interaksi antar manusia dan aplikasi ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan industri perikanan terpadu mahasiswa juga dapat mengembangkan ide yang dimiliki untuk menghasilkan produk yang inovatif dan bernilai bagi masyarakat pesisir.
Mari kita jaya dengan laut dan mari sehat dengan potensi perikanan kita.
brosur stitek balik diwa:
halaman 1
halaman 2
formulir pendaftaran