Senin, 09 Januari 2012

Pengaruh Berbagai Kadar Protein-Karbohidrat Pakan Bervitomolt Terhadap Pertumbuhan, Kecernaan, dan Efisiensi Pakan, Kepiting Bakau (Scylla Olivasea)


Juanda. Pengaruh Berbagai Kadar Protein-Karbohidrat Pakan Bervitomolt Terhadap Pertumbuhan, Kecernaan, Dan Efisiensi Pakan, Kepiting Bakau (Scylla Olivasea) Di Bak Terkontrol. Dibimbing oleh Yushinta Fujaya dan Siti Aslamyah

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, kecernaan, dan efisiensi pakan, Kepiting Bakau (Scylla Olivasea) terbaik pada kadar protein-karbohidrat pakan bervitomolt. Hasil penelitian diharapkan sebagai bahan informasi untuk pengembagan ilmu nutrisi khususnya kadar protein yang terbaik untuk pertumbuahan, kecernaan, dan efisiensi pakan. Dalam jangka panjang dapat diaplikasikan untuk pengembangan budi daya kepiting lunak secara intensif untuk meningkatkan pendapatan petani.

Penelitian ini dilaksanakan di lokasi riset tambak Bawanamarana, Kabupaten Maros dari bulan Nopember hingga Desember 2009. Analisis proksimat, pakan dan feses kepiting dilakukan dilaboratorium nutrisi ikan, Departemen Perikanan, Institut Pertanian Bogor.

Penelitian ini menggunakan kepiting sebanyak 40 ekor, Wadah yang digunakan 2 unit bak beton berukuran 100 x 200 cm yang bagian dalamnya masing-masing disekat dengan menggunakan waring menjadi 20 bagian kotak kecil/bak. Setiap kotak diisi kepiting uji dengan kepadatan 1 ekor/kotak. Pada bagian atas bak ditutup dengan menggunakan bambu. Perlakuan yang diberikan adalah kadar protein-karbohidrat pakan buatan diinokulasi dengan Vitomolt . Pakan A = ( Kadar P. 46.84%-KH. 33,33 % ), Pakan B = ( Kadar P. 41.57%-KH. 38.29 % ), Pakan C = ( Kadar P. 35.62 %-KH. 44.32 % ), Pakan D = ( Kadar P. 30.16 %-KH. 49.13 % ). Pakan uji yang digunakan berbentuk pellet, yang diformulasikan sesuai dengan perlakuan dan ditambahkan Cromium Oksida (Cr2O3) sebanyak 0,6 % sebagai indikator dalam analisis kecernaan secara tidak langsung Takeuchi (1998). Pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari selama masa pemeliharaan 30 hari. Pengumpulan feses dilakukan pada pagi hari dengan cara manual dengan menggunakan pinset. Feses yang telah dikumpul, dimasukkan kedalam botol sampel lalu dikeringkan dan dikumpulkan sebanyak 1 g dan untuk selanjutnya dianalisis lebih lanjut berdasarkan metode yang digunakan oleh Takeuchi (1998). Pengumpulan feses dilakukan setelah 3 hari perlakuan sampai mencapai 1 g. Peubah yang diamati adalah pertumbuhan, kecernaan, efesiensi pakan, dan kualitas air.

Nilai rata-rata pertumbuhan mutlak yang diamati Pakan A 14,1 g, Pakan B 12,7 g, Pakan C 11,44 g, Pakan D 11,1 g. Nilai rata – rata kecernaan Pakan A 87,8 %, Pakan B 87,56 %, Pakan C 86,92 %, Pakan D 87,04 %. Nilai rata–rata efisiensi Pakan A 74,38 %, Pakan B 72,64 %, Pakan C 71,26 %, Pakan D 70,24 %. Kisaran kualitas air yang diperoleh selama penelitian masih dalam kisaran yang layak dan mendukung untuk pertumbuhan kepiting. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kadar protein-karbohidrat pakan yang tinggi memberikan respon pertumbuhan yang baik.


Jika ingin menggunakan pustaka:

Juanda. 2010. Pengaruh Berbagai Kadar Protein
-Karbohidrat Pakan Bervitomolt Terhadap Pertumbuhan, Kecernaan, Dan Efisiensi Pakan, Kepiting Bakau (Scylla Olivasea) Di Bak Terkontrol. [Skripsi]. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan-Unhas, Makassar.